11.1. Arti dan Peranan Material Handling
Bila
ditinjau dari kegiatan produksi,maka terlihat masalah yang utama dalam produksi
adalah bergeraknya bahan-bahan dari suatu tingkat proses ke tingkat proses
produksi berikutnya. Hal ini dapat kita lihat sejak bahan-bahan diterima ditempat
penerimaan,kemudian dipindahkan dari tempat penerimaan ke tempat penyimpanan
bahan-bahan tersebut. Demikianlah seterusnya kita temui sampai
barang-barang/produk ini harus pula dipindahkan ke tempat
pemeriksaan,pengepakan,diteruskan ke gudang penyimpanan.
Jadi
dalam produksi ini terdapat bermacam-macam proses yang harus dilalui produk
tersebut sampai selesai dan siap dikirim ke pasar. Untuk memungkinkn proses
produksi ini berjlan dibutuhkan adanya pergerakan/perpindahan bahan yang
disebut”material movement”. Akan tetapi bahan-bahan merupakan barang yang mati
tidak dapat bergerak/berpindah dengan sendirinya. Oleh karena itu dalam hal ini
dibutuhkan adanya kegiatan pemindahan bahan yang disebut material handling.
Walaupun
banyak yang mengira bahwa kegiatan material handling adalah kegiatan yang
kurang penting dalam suatu pabrik,tetapi kenyataannya tidaklah demikian halnya.
Hal ini karena terdapat banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk pemindahan
dan peletakan bahan-bahan dalam tingkat-tingkat proses produksi yang harus
dilalui dalam suatu pabrik. Oleh karena itu tidaklah mengherankan apabila
terdapat perhitungan didalam suatu perusahaan yang maju,yang menyatukan bahwa
pekerjaan material handling merupakan sebagian besar dari kegiatan perusahaan
pabrik dan memakan biaya lebih dari 50% dari seluruh biaya produksi.
11.2 BIAYA MATERIAL HANDLING
Seperti
telah dikatakan bahwa biaya material handling sangat besar di dalam suatu
perusahaan pabrik, yang melebihi lima puluh persen dari seluruh biaya produksi.
Oleh karena biaya material handling ini sangat sulit dipisahkan dari unsur –
unsure biaya produksi lainnya, maka sangat sukarlah untuk menentukan besarnya
biaya material handling dengan tepat di suatu perusahaan pabrik.
Walaupun
terdapat kesulitan dalam menentukan besarnya biaya material handling dengan
tepat, tetapi pendapat mengenai pentingnya material handling dalam suatu
perusahaan pabrik tidak dapat disangkal. Oleh karena itu, dalam hal ini yang
perlu adalah adanya usaha-usaha untuk mencari sumber-sumber kemungkinan
mengadakan perbaikan material handling yang terdapat dalam perusahaan pabrik
tersebut. Untuk ini perlulah kiranya dilihat
pekerjaan-pekerjaan/kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam suatu perusahaan
pabrik.
Sebenarnya pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan dalam suatu perusahaan pabrik/industry terdiri atas:
1.menyediakan atau menempatkan
bahan-bahan di tempat kerja yang disebut “make ready”
2.melakukan kegiatan-kegiatan yang nyata
dalam pengolahan atau pembuatan barang-barang yang disebut “do”
3.memindahkan barang-barang dan
bahan-bahan dari tempat kerja yang disebut “put away”.
Dari
keterangan ini dapatlah kita ketahui bahwa sebagian besar dari kegiatan
produksi adalah merupakan kegiatan material handling yang meliputi kegiatan
mengangkat, mengangkat dan menempatkan bahan-bahan di tempat pengerjaan (make
ready) dan memindahkan bahan-bahan dan barang-barang yang telah dikerjakan dari
tempat pengerjaan (put away). Sedangkan kegiatan pengerjaan atau pengolahan
yang merupakan kegiatan produksi yang sebenarnya tidak dapat
dilakukan/dikerjakan tanpa adanya kegiatan material handling. Jadi kegiatan
material handling merupakankegiatan yang sangatpentingdalamkegiatan/proses
produksi.
Dalam
kenyataanya, perkiraansekitar 60 sampai 80
persendariwaktuparapekerjadalamkegiatanproduksidihabiskanataudigunakanuntukmemindahkan/meng-handle
bahan-bahandanbarang-barang.Sedangkankegiatanpengolahanataupengerjaanyang
sebenarnyahanyakira-kira 20 sampai 40
persendariwaktuproduksi.Olehkarenaitukegiatan material handling
merupakankegiatanterpentingdalamsuatuperusahaanpabrikatau industry
danmembutuhkanbiaya yang besar.
Apabila
di dalam kegiatan produski terdapat kesalahan dalam memindahkan/menghandle bahan-bahan
atau barang-barang yang diproses sehingga menyebabkan biaya material handling
menjadi demikian besar dan waktu pemindahan (handling time) menjadi begitu panjang,maka
hal ini akan mengakibatkan biaya produksi juga akan menjadi lebih besar dan waktu
produksi menjadi lebih panjang. Oleh karena itu perlu adanya usaha-usaha untuk memungkinkan
kegiatan material handling dapat dilaksanakan dengan biaya yang serendah atau seefisien
mungkin, dan ini merupakan tugas seorang manajer produksi.
Biaya
material handling ini terdiri atas upah untuk orang yang memindahkan bahan
(material handler) ,biaya investasi dari berbagai alat pemindahan bahan yang
digunakan, dan biaya-biaya yang tidak dapat dipisahkan dan termasuk dalam biaya
produksi untuk mengerjakan produk hasilnya. Dari biaya-biaya material handling
ini ada sebagian yang termasuk dalam biaya langsung (direct cost) dan ada
sebagian lagi yang merupakan biaya tidak langsung (indirect cost).
11.3.
Efisiensi dalam material handling
Dalam rangka usaha memungkinkan kegiatan
material handling dapat dilaksanakan secara efisien,maka kita perlu
memperhatikan sebab-sebab dari adanya pemborosan dalam biaya material handling
dan usaha-usaha untuk mengurangi atau memperkecil biaya material handling.
1. Sebab-sebab
adanya pemborosan yang besar dalam biaya material handling
Untuk ini,maka kita harus mengetahui
sebab-sebab adanya pemborosan atau inefisiensi dalam material handling
tersebut. Adapun sebab-sebab besarnya pemborosan dalam material handling
tersebut.
Adapun sebab-sebab
besarnya pemborosan dalam material handling didalam suatu perusahaan pabrik
ialah:
a. Adanya
kelambatan aliran atau jalannya bahan-bahan yang sedang atau akan dikerjakan
dalam proses produksi. Dengan kelambatan ini,maka akan menambah biaya naik
karena penambahan dalam waktu pengerjaan,maupun penambahan karena jumlah uang
yang dikeluarkan. Apabila keterlambatan dalam aliran atau jalannya bahan-bahan,maka
hal ini dapat menunjukan bahwa material handling jelek atau tidak efisien.
Adanya efisien dalam kegiataan-kegiatan inti terutama karena:
-
Tidak diperhatikannya
kapasitas yang tersedia dari peralatan handling yang digunakan,sehingga terjadi
penggunaan peralatan dibawah kapasitas (under capacity). Sedangkan penggunaan
peralatan yang melebihi kapasitasnya(over capacity) juga tidak baik karena
mengakibatkan peralatan cepat rusak.
-
Tidak diperhatikannya
peralatan handling yang digunakan,seiring pada waktu kembalinya adalah kosong.
b. Sering
di handle-nya hasil-hasil proses tambahan(by product) dan barang-barang
sisa(scrap) secara tidak efisien,sehingga tidak membutuhkan waktu yang banyak
biaya yang besar dalam proses pemindahan/handling tersebut.
c. Sering
dibutuhkannya waktu yang lama untuk memindahkan barang-barang ditempat
pengiriman,penerimaan,dan pemeriksaan atau pengecekan yang disebabkan karena
tempat-tempat tersebut tidak diatur dengan baik.akibatnya kegiatan material
handling menjadi tidak efisien karena waktu pemindahan menjadi terlalu lama dan
biaya yang dikeluarkan juga lebih besar.
d. Adanya
pemborosan dalam meng-handle bahan-bahan dibagian pemeliharaan(maintenance
department),yang disebabkan kurangnya pengawasan langsung(direct supervision)
dalam menyusun barang-barang dan memindahkan bahan/barang ini. Akibatnya biaya
material handling dibagian ini menjadi lebih besar daripada seharusnya.
2. Usaha-usaha
yang perlu dilakukan untuk mengurangi atau memperkecil biaya material handling
Sebenarnya biaya
material handling dapat dikurangi atau diperkecil dengan memperhatikan prinsip
material handling:
a. Material
handling harus dikurangi atau dihindari apabila mungkin dari semua pekerjaan
dalam pabrik
b. Pekerjaan
material handling yang tak dapat dihindarkan atau dikurangi harus
dimekanisasikan seperti dengan menggunakan ban berjalan (conveyer) atau
forklift.
c. Alat-alat
handling harus dipilh berdasarkan pertimbangan ekonomi atau efisiensi dan dapat
berguna bagi kepentingan keseluruhan pabrik.
d. Alat-alat
handling yang ada harus digunakan secara lebih efisien dalam pabrik
e. Dalam
mempersiapkan plant lay out baru atau memperbaiki lay out yang ada,semua
pekerjaan material handling harus direncanakan dengan baik.
f. Sebelum
memutuskan penggunaan suatu jenis peralatan handling yang mekanis,perlu
dibuatkan suatu analisis yang lengkap untuk dapat ditentukan jenis peralataan
apa yang paling sesuai dan paling ekonomis untuk pekerjaan tersebut.
g. Rencana
untuk memperkenalkan peralatan handling atau membuat perubahan atas peralatan
yang ada haruslah dibicarakan,dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan
beserta usul-usul sebelum penerapan dilakukan.
Dalam
masalah material handling ini perlu diperhatikan dan dipertimbangkan bahwa:
a. Uang
yang dikeluarkan untuk pemindahan/handling bahan aan hilang untuk
selama-lamanya,sedangkan uang yang dikeluarkan untuk membeli handling(handling
devices) yang digunakan akan kembali membentuk saving.
b. Penyelidikan
perlu dilakukan untuk memungkinkan adanya perbaikan guna mengurangi pemborosan
dalam biaya material handling. Perbaikan yang mungkin dapat dilakukan dapat
berupa perbaikan dalam pergerakan bahan (material movement) dan perbaikan alam
alat-alat handling yang digunakan serta orang-orang yang melaksanakannya.
Seperti
telah dikatakan,bahwa untuk mengadakan perbaikan dalam pergerakan
bahan,diperlukan adanya analisis dari pergerakan tersebut,penyelidikan mengenai
sebab-sebab terjadinya kemacetan atau kelambatan sebab-sebab terjadinya
pemborosan dalam pemindahan bahan. Analisis tersebut dimaksudkan untuk
menggambarkan bagaimana panjang atau jauhnya jarak pergerakan bahan-bahan dan
barang-barang dalam proses,dan untuk pergerakan ini mak dibutuhkan alat
pengangkut atau pemindahannya.
11.4 BAGIAN MATERIAL HANDLING
Material handling merupakan kegiatan
yang menyeluruh yang langsung memengaruhi setiap bagian dari pabrik, dan oleh
karena itu dibutuhkan adanya suatu rencana hati hati dan teliti. Oleh karena
pentingnya kegiatan material handling,
maka di dalam suatu perusahaan pabrik sering terdapat suatu bagian khusus yang
mengendalikan dan mengawasi pemindahan bahan, yang disebut bagian material handling. sudah tentu tidak
semua perusahaan pabrik mempunyai bagian material
handling ini. Terdapat atau diperlukannya bagian material handling ini serta di mana letaknya dalam stuktur
organisasi dari suatu perusahaan tergantung pada: macam/jenis industrinya,
macam/jenis proses produksinya, macam/jenis produk yang dihasilkan dan besarnya
perusahaan tersebut.
Fungsi material handling ini
merupakan sebagian tugas dari bagian teknik (engineering) atau tugas dari
bagian produksi. Bagian material handling tidak terdapat dalam suatu
perusahaan, akan tetapi fungsi material handling ini tetap ada. Dalam hal ini
dibentuklah bagian material handling yang terdiri dari untuk mempelajari atau
menyelidiki serta menjalankan prosedur-prosedur dan teknik-teknik material
handling yang lebih efisien.
Tugas-tugas dari bagian material
handling yaitu:
1. Mengadakan
penyelidikan dan analisis untuk dapat menentkan bagaimana kegiatan material
handling dilakukan sehingga dapat lebih efisien.
2. Merencanakan,
mengadakan pengujian/pengetesan dari perkembangan alat-alat material handling
yang baru.
3. Memberikan
nasihat-nasihat/rekomendasimengenai perbaikan-perbaikanyang perlu dilakukan
dalam cara pemindahan bahan (material handling) dan dalam pemasangan
perlrngkapan atau peralatan handling yang baru.
4. Mengikuti
pelaksanaan dan membuat laporan yang mengenai pemasangan perlengkapan atau
peralatan handling yang baru tersebut.
Material handling dalam stukutur
organisasi suatu unit “staf” yang memberikan nasihat atau sasaran untuk
membantu pimpinan operasi. Akan tetapi ada juga prusahaan menempatkan bagian
material handling ini sebagai unsur/ unit pelaksanaan atau “line” yang
merupakan pelaksanaan dari tugas-tugas pemindahan bahan yang diberikan direksi,
seperti halnya di perusahaan-perusahaan besar. Tanpa melihat pada bagian fungsi
material handling ini termasuk, maka kegiatan material handling seharusnya
disntrakisir di bawah seorang kepala untuk memungkinkan diadakannya suatu
pendekatan guna dapat melakukan pengoordisinasian dengan baik.
Kegiatan material handling
meruapakan kegiatan yang sangat penting dan tidak dapat terpisah dalam
kegiatan/ proses produksi. Oleh karena itu agar supaya kegiatan material
handling dapat berjalan dengan baik dan efektif, maka perlu pelaksanaan dari
material handling dalam suatu perusahaan dikoordinasikan sacara baik.
Pengoordinasian terutama
diperlukan dalam penelaahan atau penyelidikan aspek-aspek produksi yang
menyangkut kegiatan material handling meliputi:
1. Product design,
di mana produk yang direncanakan haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga mudah
diangkut atau dipindahkan.
2. Plan Lay Out, di
mana bagian-bagiandan peralatan haruslah diatur agar supaya pemindahan bahan-bahan/barang-barang
dalam proses dapat berjalan dengan lancar sehinggadapat mengurangi waktu
pengerjaan dan waktu material handling.
3. Production
Planning, di mana urut-urutan proses produksi haruslah diatur sedemikian rupa
sehingga pemindahan bahan-bahannya mudah di aksanakan.
4. Pengepakan,
(packaging) haruslah memperhatikan agar handlingnya mudah di mana baungkusan
atau pakannya mudah diangkut atau di pindahkan.
11.5
MATERIAL HANDLING YANG BAIK DAN EFISIEN
Suatu sistem dari material handlingyang baik dan efisien akan memberikan
keuntungan-keuntungan atau sumbangan pabrik secara efektif dengan jalan atau
cara sebagai berikut :
1.
Biaya handling menjadi lebih mudah atau murah.
Sudah jelas bahwa perbaikan dalam metode material
handlingakan mengurangi biaya-biaya karena :
·
Barang-barang atau
bahan-bahan dapat bergerak lebih cepat, dan
·
Tenaga kerja yang
digunakan lebih hemat atau lebih sedikit.
2. Hasil
yang dapat ditampung oleh pabrik lebih
banyak. Dengan menggunakan ruang lebih efektif terutama overhead space seperti penggunaan ban berjalan, maka akan lebih
banyak barang-barang yang dapat diproduksi atau peningkatan dari kapasitas
bangunan.
3. Berkurangnya
waktu yang tidak produktif.
Bila
barang-barang/bahan-bahan bergerak atau mengalir dengan lancar, maka waktu mengangkutnya
mesin-mesin dan tenaga kerja dapat dihindarkan atau dikurangi.
4. Mempertinggi
keselamatan para pekerja, dan mencegah kerusakan dari barang-barang yang
dihasilkan.
5. Menaikan
semangat kerja pada pekerja, karena dapat dikuranginya kelelahan para pekerja
sebab dipergunakannya alat-alat handlingseperti
ban berjalan dan kereta dorong.
6. Memperbaiki
hubungan kerja (labour relation),
karena dapat dipergunakannya alat-alat dan mesin-mesin handlingakan memberikan kesenangan para pekerja, dan ini merupakan
aspek psikologis.
7. Mengurangi
biaya per unit produk, yang disebabkan oleh salah satu atau kombinasi dari
keenam cara tersebut di atas.
Seperti
dikatakan bahwa kita harus melihat kemungkinan-kemungkinan untuk mengurangi
pemborosan dalam biaya material handling.
Cara mengurangi pemborosan tersebut adalah dengan memerhatikan prinsip-prinsip
efisiensi. Sebagaimana kita ketahui bahwa biaya-biaya yang harus dikeluarkan
bagi pekerja adalah sangat tinggi/besar. Oleh karena itu tidaklah efektif dan
efisien apabila sebagian besar waktu kerja para pekerja yang ahli tersebut
dihabiskan atau dipergunakan untuk melakukan kegiatan material handling.Biaya-biaya ini sebagian besar dapat dikurangi
dengan mempekerjakan tenaga kerja – tenaga kerja yang kurang ahli untuk
melaksanakan kegiatan material handling tersebut.
Jadi
hal-hal seperti tersebut di atas inilah yang sering menyebabkan adanya
pemborosan dalam material handling
pada hampir semua pabrik. Sebagai
contoh apabila barang-barang atau bahan-bahan hendak dipindahkan maka cara
terbaik dan lebih efisien adalah jika barang-barang atau bahan-bahan tersebut
tidak dipindahkan dengan tangan tetapi dengan alat pengangkut. Misalnya dengan
menggunakan tenaga angin,ban berjalan dan tenaga air untuk memindahkan
barang-barang danbahan untuk membuang sampah secara otomatiske dalam
tempat-tempat sampah. Oleh karena itu banyak pabrik yang membuat mesin pada
akhir-akhir ini yang memasang ban-ban berjalan pada mesin-mesin yang besar yang
diproduksinya untuk mengangkut barang-barang atau bahan-bahan dari suatu bagian
mesin ke kebagian lain mesin ini.
Di
samping usaha-usaha yang telah disebutkan di atas, maka prinsip efisiensi yang
lain adalah memindahkan bahan-bahan atau barang-barang yang telah dikelompokkan
dalam satu unit yang besar yang disebut “unit load” adalah lebih mudah dan
murah, apabila digunakannya trailer-trailer, kontainer atau truk-truk mekanis.
11.6 MATERIAL HANDLING YANG JELEK ATAU KURANG BAIK
DAN TIDAK EFISIEN
Tidak ada satu cara pun yang dapat digunakan untuk menyatakan bahwa
metode material handlingyang sedang
dijalankan adalah kurang baik atau jelek, kecuali bila ada suatu penilaian
ekonomis mengenai perubahan metode material
handling yang diusulkan, yang
meliputi kuantitas dan kualitas dari bahan yang dipindahkan, biaya-biaya
tenaga kerja dan kemungkinan-kemungkinan adanya penghematan. Jadi belum tentu
pelaksanaan kegiatan material handling di
suatu perusahaan pabrik kurang baik atau tidak efisien. Oleh karena itu perlu
adanya suatu penyelidikan dan analisis mengenai teknik-teknik yang dipakai
dalam material handlingtersebut.
Sifat-sifat atau ciri-ciri dari material
handling yang kurang baik atau jelek atau tidak efisien adalah :
1. Bahan-bahan
atau barang-barang dibongkar dipindahkan dengan tangan.
2. Adanya
barang-barang atau bahan-bahan yang diletakkan di halaman atau pada tempat
penerimaan yang menunggu untuk disalurkan.
3. Banyak
orang-orang yang berkerumun menunggu untuk melakukan kegiatan handling yang besar.
4. Lebih
banyak barang-barang atau bahan-bahan yang dikirimkan daripada yang
datang/diterima.
5. Pemindahan
bahan dilakukan oleh orang-orang atau tenaga-tenaga yang ahli dan
peralatan-peralatan yang kurang lengkap.
6. Adanya
barang-barang atau bahan-bahan yang sering rusak pada waktu bongkar/muat atau
pemindahan.
7. Adanya
kekacauan bagian produksi karena banyaknya barang-barang yang tertimbun untuk
menunggu diangkut atau dipindahkan.
8. Adanya
kantong-kantong pembungkus dan kotak-kotak barang yang jelek.
9. Orang-orang
yang harus mengerjakan material handling
menunggu “lift” untuk mengangkut barang-barang.
10. Banyaknya
tenaga kerja yang dipergunakan untuk memindahkan atau mengangkut sampah-sampah
atau sisa-sisa bahan yang tidak dipakai lagi.
11. Bahan-bahan,
kotak-kotak barang dan barang-barang, diletakan bertumpuk-tumpuk di gang-gang
tempat jalan.
12. Tidak
ada batas sampai setinggi mana barang-barang boleh ditimbun.
13. Gang-gang
terlalu sempit untuk memungkinkan peralatan handling
dapat bergerak dengan bebas.
14. Truk-truk
dan peralatan handling yang lain menunggu manual dan membongkar barang-barang
yang dipindahkan.
11.7
PERALATAN MATERIAL HANDLING
Peralatan material handling yang
biasanya dipergunakan dalam suatu perusahaan pabrik dapat dibedakan atas 2
macam, yaitu :
1.
Fixed
path equipment, yaitu peralatan material handling yang sudah tetap digunakan
suatu proses produksi, dan tidak dpat digunakan untuk maksud-maksud lain.
Sifat-sifat dari fixed path
equipment ialah:
a.
Biasanya
tergantung atau ditentukan oleh proses produksi
b.
Sifatnya
sudah tetap tidak fleksibel, karena hanya digunakan untuk mengangkut barang-barang
atau bahan-bahan secara terus-menerus atau kontinue dan tidak dapat digunakan
untuk maksud yang lain.
c.
Mesin-mesin
atau peralatan ini biasanya menggunakan kekuatan tenaga listrik.
Contoh fixed path equipment adalah:
1.
Ban
berjalan (conveyer), ada yang diletakkan diatas ruang dan ada yang dilantai
2.
Derek
(cranes)
3.
Lift
(elevator)
4.
Kereta
api
2.
Varied
path equipment, yaitu peralatan material handling yang sifatnya fleksibel dapat
dipergunakan untuk bermacam-macam tujuan dan tidak khusus untuk mengangkut atau
memindahkan bahan-bahan atau barang-barang tertentu.
Sifat-sifat dari varied path
equipment ialah:
a.
Biasanya
tidak tergantung dari proses produksi
b.
Dapat
digunakan bermacam-macam operasi
c.
Mesin-mesin
atau peralatan semacamnya ini biasanya digunakan dengan kekuatan tenaga manusia
atau tenaga mesin.
Contoh dari varied path equipment
adalah:
1.
Bermacam-macam
truk
2.
Forktruck
atau forklift
3.
Kereta
dorong
11.8 FAKTOR-FAKTOR
MATERIAL HANDLING YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM PENYUSUNAN PERALATAN PABRIK
(PLANT LAY OUT)
Plant lay out dan material handling seharusnya berjalan bersamaan.
Oleh karena itu plant lay out yang dibuat haruslah mencerminkan banyaknya
kebutuhan atas kegiatan material handling dari suatu tingkat proses ke tingkat
proses berikutnya. Faktor-faktor material handling yang perlu dipertimbangkan
dalam lay out yang baru ialah:
1.
Disediakan
gang-gang kecil atau ruang gerak yang cukup lebar untuk menempatkan dengan aman
jenis-jenis peralatan yang mekanis, dan dapat menampung muatan yang terbesar
yang diharapkan serta cukup bagi tempat bergerak orang-orang yang berjalan
sejajar.
2.
Menyediakan
tempat dan ruang yang cukup untuk berjalannya pekerjaan, sehingga dapat
dihindarinya reheandling sebelum pengolahan dilakukan.
3.
Menyimpan
barang agar barang tersebut tetap dalam keadaan yang baik untuk dikerjakan.
4.
Jangan
sekali-kali meletakkan bahan-bahan lepas di atas lantai, kecuali jika tidak
dapat dihindarkan sama sekali, karena hal ini membutuhkan pekerjaan dengan
tangan untuk mengangkut danmembongkar bahan-bahan tersebut setiap kali
dipindahkan.
5.
Meniadakan
kamar-kamar penyimpanan yang terpencil dan dipagari dimana mungkin, kecuali:
a.
Bahan-bahan
harus disimpan secara teliti
b.
Bahan-bahan
mudah hilang, rusak atau dicuri
c.
Bahan-bahan
tidak segera dpat diperolleh, oleh karena watu pengiriman bahan-bahan tersebut
lama
Kamar penyimpanan yang dipagari membuuhkan sistem pemindahan yang
khusus, baik untuk penerimaan maupun pengeluaran barang, dan biasanya
administrasinya khusus.
6.
Mengadakan
suatu sistem pemindahan barang-barang sisa atau scrap dan bahan bekas yang
dibuang
7.
Merencanakan
pos-pos pengawasan sebagai suatu bagian dari arus pekerjaan
8.
Menghindarkan
semua gerakan yang menyilang (zig-zag) yang melalui arus yang berlaku umum
(general line of flow)
9.
Merencanakan
pekerjaan-pekerjaan pengepakan pada akhir aliran atau arus pekerjan untuk
menghindarkan pekerjaan pengepakan dan pengangkutan kembali.
10.
Dalam
merencanakan tempat-tempat penerimaan dan pengiriman barang, kekuatan rantai
harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan masuknya kendaraan
pengangkut/pemindah bahan.
11.
Apabila
bahan tidak memerlukan perlindungan terhadap udara sebaiknya memakai tempat
penyimpanan lapangan untuk menghemat tempat penyimpanan yang ada di dalam
ruangan. Penyimpanan di lapangan harus direncanakan sehingga bahan-bahan dapat
diangkut dalam unit loads dengan truk dan katrol dan dengan tenaga kerja yang
seminimum mungkin.