Manajemen
Resiko Bisnis
PT.
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul,Tbk
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Resiko Bisnis
Dosen
Pembimbing : Lisa Hari Sulistiowati.,SE.,MM
Disusun
Oleh Kelompok 8 :
Suherlan 114020094
Wahyu
Ramandaru 114020099
Janudin 114020103
M.
Fatkhurrido 114010113
M.
Edo Mahesa 114020122
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Swadaya Gunung Jati Cirebon
Tahun
Ajaran 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga makalah manajemen resiko bisnis PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul,Tbk ini dapat diselesaikan. Tugas ini di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah manajemen resiko bisnis.
Tugas studi kasus ini berisi tentang analisis resiko bisnis yang terjadi pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul,Tbk. Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.
Penyusun menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan studi kasus ini, untuk itu kritik dan saran akan sangat berharga untuk penulis dalam memperbaiki penulisan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi seiap usaha kita, Amin.
Cirebon, 6 November 2016
Penyusun
Daftar Isi
Kata
Pengantar
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul,Tbk bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940 dikelola
oleh ibu Rakhmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh 3 orang karyawan. Beliau
memproduksi jamu dalam bentuk praktis (serbuk), seiring dengan berpindahnya
beliau ke Semarang, maka pada tahun 1951 didirikan perusahaan sederhana dengan
nama Sido Muncul yang berarti "Impian Yang Terwujud"
Dalam berkembangnya, pabrik yang terletak di JL. Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang terus meningka, maka di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke lingkungan industri kecil di JL. Kaligawe, Semarang.
Di tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di klepuk, ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan di saksikan direktur jendral pengawasan obat dan makanan saat itu.
Produk PT.Sido Muncul antara lain : Jamu Tradisonal, Jamu Komplit, Permen, Minuman Kesehatan, Food Suplemen, dan Jamu Instan. Produk yang dihasilkan perusahaan jamu ini selalu laris manis di masyarakat. Lihat saja produk Kuku Bima Energy , dan Tolak Angin telah terbukti sebagai produk yang memiliki merek yang kuat dengan diterimanya berbagai penghargaan dari tahun ke tahun yaitu merek terpopuler.
Dalam berkembangnya, pabrik yang terletak di JL. Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang terus meningka, maka di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke lingkungan industri kecil di JL. Kaligawe, Semarang.
Di tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di klepuk, ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan di saksikan direktur jendral pengawasan obat dan makanan saat itu.
Produk PT.Sido Muncul antara lain : Jamu Tradisonal, Jamu Komplit, Permen, Minuman Kesehatan, Food Suplemen, dan Jamu Instan. Produk yang dihasilkan perusahaan jamu ini selalu laris manis di masyarakat. Lihat saja produk Kuku Bima Energy , dan Tolak Angin telah terbukti sebagai produk yang memiliki merek yang kuat dengan diterimanya berbagai penghargaan dari tahun ke tahun yaitu merek terpopuler.
B. Tujuan
Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menganalisa
resiko bisnis yang terjadi di perusahaan jamu yang terkenal di Indonesia.
Selain itu juga penulisan ini bertujuan agar masyarakat mau menggunakan produk
buatan negeri sendiri yang sangat bermanfaat.
C. Batasan masalah
Dalam penulisan makalah ini penulis
membatasi penulisan hanya analisis resiko finansial,resiko non finansial dan menganalisa
laporan keuangan perusahaan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2. 1 Sejarah PT. Sido Muncul
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (“Perusahaan”), berdomisili di Semarang, didirikan berdasarkan akta Notaris No. 21 tanggal 18 Maret 1975 yang dibuat dihadapan Notaris Kahirman Gondodiwirjo, S.H., Notaris di Semarang, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/84/16 tanggal 30 Januari 1981 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 16 Mei 2000, Tambahan No. 2440 dan No. 2441. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir anggaran dasar Perusahaan dibuat berdasarkan akta Notaris No. 53 tanggal 13 Mei 2015, dibuat dihadapan Prof. DR. Liliana Tedjosaputro, S.H., M.H., Notaris di Semarang, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan menambahkan jenis kegiatan usaha Perseroan.
2. 2 Visi Misi
Visi PT.Sido Muncul
Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dna lingkungan
Misi PT.Sido Muncul
a.Meningkatkan mutu pelayan dibidang herbal tradisional.
b.Mengembangkan research / penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pengobatan dengan bahan alami.
c.Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan tradisional
d.Ikut mendorong pemerintah / instansi resmi agar berperan dalam pengembangan pengobatan tradisional.
Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dna lingkungan
Misi PT.Sido Muncul
a.Meningkatkan mutu pelayan dibidang herbal tradisional.
b.Mengembangkan research / penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pengobatan dengan bahan alami.
c.Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan tradisional
d.Ikut mendorong pemerintah / instansi resmi agar berperan dalam pengembangan pengobatan tradisional.
2. 3 Kegiatan Usaha
PT. Industri Jamu
dan Farmasi Sido Muncul,Tbk dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
a. Menjalankan
usaha perindustrian, yang meliputi industri pengolahan herbal ekstrak, industri
obat tradisional, industri obat-obatan hewan dan ternak, serta industri flavor
atau essence;
b. Menjalankan
usaha perdagangan, termasuk impor, ekspor, lokal, interinsulair, keagenan,
leveransir, grosir, pengadaan
(supplier) dan
distributor hasil industri herbal ekstrak, bahan-bahan jamu, kayu, hasil
pertanian dan perkebunan, hasil
hutan tanaman
industri, obat-obatan tradisional, hasil industri daur ulang limbah dan sampah,
serta semua barang
yang dapat
diperdagangkan, baik untuk SHIP sendiri maupun atas dasar komisi untuk dan atas
nama pihak lain;
c. Menjalankan
usaha pengangkutan darat, yang meliputi ekspedisi dan pergudangan, transportasi
penumpang dan
transportasi
pengangkutan dalam rangka menjalankan usaha perindustrian dan perdagangan
tersebut;
d. Menjalankan
usaha jasa pada umumnya, terutama jasa ekstrak, jasa e-commerce serta
jasa penelitian dan
pengembangan obat
tradisional, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak;
e. Menjalankan
usaha pertanian, yang meliputi:
- Bidang agrobisnis (perdagangan hasil-hasil pertanian) terutama
dalam bidang pertanian, perikanan darat
/ laut dan
pertambakan, perkebunan, peternakan, pembenihan dan budidaya
biota air tawar / laut, penangkaran dan pengembangbiakan satwa serta kehutanan;
- Bidang agroindustri terutama dalam bidang pengolahan
hasil-hasil pertanian, perikanan, pertambakan, perkebunan,peternakan, hasil
hutan, ruang pemrosesan telur (eggs frozen processing plant) serta rumah
pemotongan hewan ternak dan unggas.
BAB 3
PERMASALAHAN
3.1 Risiko Usaha
Calon investor harus mempertimbangkan dengan cermat
faktor-faktor risiko berikut, serta informasi-informasi lainnya yang disebutkan
dalam Prospektus ini, sebelum melakukan investasi dalam Saham Perseroan. Risiko-risiko
yang dijelaskan di bawah ini bukan satu-satunya risiko yang dapat mempengaruhi
saham Perseroan. Risiko-risiko lain yang saat ini tidak Perseroan ketahui atau
yang saat ini tidak dianggap penting juga dapat mengganggu bisnis, arus kas,
hasil usaha, kondisi keuangan, atau prospek usaha Perseroan. Selain itu,
investasi dalam efek dari perusahaan-perusahaan di negara
berkembang seperti Indonesia mengandung risiko yang mungkin berbeda
dengan investasi pada efek di perusahaan perusahaan di negara lain dengan
keadaan ekonomi yang lebih maju. Apabila terjadi perubahan kondisi
perekonomian,
sosial dan politik secara global, terdapat kemungkinan harga Saham
Perseroan di pasar modal dapat turun dan para investor dapat menghadapi potensi
kerugian investasi.
Risiko-risiko
yang diungkapkan dalam uraian berikut merupakan risiko material bagi Perseroan
dan Entitas Anak serta telah
dilakukan
pembobotan berdasarkan dampak dari masing-masing risiko terhadap kinerja
keuangan Perseroan dan Entitas Anak . Manajemen Perseroan menyatakan bahwa
seluruh risiko yang dihadapi oleh Perseroan dan Entitas Anak dalam melaksanakan
kegiatan usaha telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari dampak
masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dan Entitas Anak.
3.2 Resiko Finansial
Manajemen risiko melalui pendekatan finansial artinya adalah mengelola atau
me-manage risiko dalam penyelenggaraan kegiatan perusahaan yang berhubungan dan
berdampak dengan keadan keuangan perusahaan tersebut secara langsung. Artinya,
pendekatan ini digunakan dalam mempelajari setiap risiko perusahaan yang
berhubungan dan akan berdampak secara langsung pada keuangan perusahaan.
Macam-macam resiko finansial yang di hadapi:
a.
Risiko Persaingan Usaha
Pertumbuhan
dan prospek industri produk-produk obat tradisional yang menjanjikan, mendorong
pelaku usaha dan produsen untuk terus berinovasi untuk menghasilkan produk yang
terbaik agar dapat bersaing dengan perusahaanperusahaan sejenis lainnya,
termasuk Perseroan. Persaingan usaha pun semakin kompetitif dan mendorong
terciptanya produk-produk sejenis dengan produk-produk unggulan Perseroan,
seperti Tolak Angin, Kuku Bima dan lainnya. Beberapa pesaing bahkan
secara jelas mulai menunjukan daya saing produknya terhadap produk Perseroan melalui
tagline yang ditayangkan dalam iklan-iklannya. Hal tersebut menunjukkan
bahwa persaingan dalam industri jamu ini semakin kompetitif. Di pasar global,
Perseroan juga harus bersaing dengan produk-produk obat tradisional yang
dikembangkan oleh negara-negara tujuan ekspor,seperti ginseng sebagai obat
tradisional dari Korea. Di samping itu, Perseroan juga harus bersaing dengan
industri farmasi murni untuk dapat merebut pangsa pasar produk-produk obat
dimana hal tersebut memerlukan usaha yang lebih mengingat pola pikir masyarakat
terhadap obat tradisional yang belum sepenuhnya terbuka.
b.
Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku
dikarenakan Faktor Alam
Dalam menjalankan
kegiatan produksinya, Perseroan menggunakan bahan baku berupa bahan atau ramuan
alami (herbal), yaitu bahan nabati dan hewani (halal), bahan mineral, sediaan
sari (galenik) atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang diperoleh dari
petani atau pemasok. Apabila terjadi perubahan cuaca dan kondisi alam yang
tidak bersahabat serta resiko musiman dari bahan baku maka akan terjadi
peningkatan atau ketidakstabilan harga bahan baku, disebabkan Perseroan harus
mencari sumber-sumber alternatif.Selanjutnya, ketidakstabilan harga bahan baku
juga dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan beban produksi yang pada
akhirnya dapat mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan.
c.
Risiko Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia
merupakan salah satu faktor yang perlu dijaga oleh Perseroan untuk dapat tetap
mempertahankan keberlangsungan kegiatan produksi dan operasional Perseroan.
Kurangnya sumberdaya manusia yang berkualitas dapat mempengaruhi kegiatan
produksi dan operasional Perseroan.
d.
Risiko Kerusakan Mesin dan Peralatan
Kerusakan pada
mesin pabrik yang digunakan dalam proses produksi dapat mengganggu kelancaran
kegiatan produksi Perseroan yang dapat berakibat pada menurunnya kinerja
produksi sehingga akan mempengaruhi tercapainya target produksi Perseroan.
e.
Risiko Produk Rusak dan Penarikan
Produk dari Pasar
Terganggunya sistem
produksi memungkinkan terjadinya produk jadi yang tidak sesuai standar produksi
Perseroan. Risiko tersebut dapat terjadi akibat ketidak-telitian mulai dari
saat pengadaan bahan baku sampai dengan dilakukannya proses pengemasan.
Mengingat produk yang dihasilkan berkaitan erat dengan masalah kesehatan dan
pengobatan untuk
kesehatan, maka
untuk menghindari risiko atas produk rusak tersebut, Perseroan harus melakukan
penarikan atas produk yang beredar di pasar apabila produk-produk tersebut
mengalami kejadian antara lain sebagai berikut:
-
Produk yang menyebabkan
luka, penyakit, atau akibat sampingan lainnya.
-
Produk yang terkontaminasi, produk rusak, atau pemalsuan produk
lainnya.
-
Adanya gugatan hukum jika konsumen merasa dirugikan dan
bermasalah dengan kesehatan akibat dari penggunaan produk Perseroan.
Penarikan produk
dari pasar dapat mengakibatkan kerugian yang signifikan, kerusakan persediaan
barang dan hilangnya kesempatan penjualan produk akibat ketidaktersediaan
produk dalam jangka waktu tertentu.
3.3 Resiko Non Finansial
Manajemen risiko
melalui pendekatan non-finansial artinya adalah mengelola atau me-manage risiko
dalam penyelenggaraan kegiatan perusahaan yang tidak berhubungan dan berdampak
dengan keadaan keuangan perusahaan tersebut secara langsung. Artinya,
pendekatan ini digunakan dalam mempelajari setiap risiko perusahaan yang
memunculkan risiko awal sebelum damapak ahirnya yang akan berhubungan dan akan
berdampak pada keuangan perusahaan.
Risiko-risiko non-finansial dalam perusahaan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan
asal muasal risiko tersebut yaitu risiko yang bersal dari dalam perusahaan atau
intern risk dan risiko yang bersal dari luar perusahaan atau ekstern risk.
Risiko yang berasal dari dalam perusahaan contohnya seperti risiko operasional
produksi, risiko pemasaran, kwalitas produk risiko dari karyawan dan risiko
kerusakan sistem intern perusahaan. Sedangkan risiko dari luar perusahaan
contohnya risiko polusi lingkungan, kebakaran, keamanan, penipuan, dan kondisi
politik serta perekonomian yang mempunyai dampak kepada perusahaan. Semua
risiko tersebut akan mengakibatkan satu akibat awal, baru nantinya akan
berakibat pada keuangan perusahaan yang merupakan titik akhir dari sebuah
risiko perusahaan.
3.4 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2015 Dan 2014
Dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Disajikan
dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT
INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk
AND ITS
SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
December
31, 2015 And 2014
And
January 1, 2014/December 31, 2013
(Expressed in Millions of Rupiah, unless
otherwise stated)
2015 2014 2013
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSET
Kas dan setara kas 836.975
864.791 1.348.955
Cash and cash equivalents
Deposito berjangka 190.000
390.000 200.000 Time deposits
Piutang usaha – Neto Trade receivables - Net
Pihak
ketiga 335.495
322.514 329.906 Third parties
Pihak
berelasi 105 42
69 Related parties
Piutang lain-lain Other receivables
Pihak ketiga
5.862 7.141
3.263 Third parties
Pihak berelasi 6.268 4.561
128.737 Related parties
Persediaan – Neto 264.982 230.736
287.729 Inventories – Net
Pajak dibayar di muka 47.972 33.095
3.649 Prepaid taxes
Uang muka 7.175 5.209 1.637 Advance payments
Beban dibayar di muka 12.605 2.349 1.149 Prepaid expenses
Investasi tersedia untuk
dijual -
-
61.816 Available-for-sale investment
Jumlah Aset Lancar
1.707.439 1.860.438 2.366.910
Total
Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Uang muka pembelian aset
tetap 17.067 60.417 25.672 Advance for purchase of
property, plant and
equipment
Aset pajak tangguhan - -
6.255 Deferred
tax assets
Investasi penyertaan saham 60 60 60 Investment in shares
Aset tetap – Neto 961.873 791.081 556.376 Property, plant and
equipment – Net
Goodwill 91.366 91.366 - Goodwill
Beban manfaat pensiun
dibayar
di muka jangka panjang 18.119 16.711 - Long-term
prepaid pension
Aset tidak lancar
lain-lain 187 200 185
Other non-current assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 1.088.672
959.835
588.548 Total
Non-current Assets
JUMLAH ASET 2.796.111
2.820.273
2.955.458 TOTAL
ASSETS
3.5 Laporan Posisi Keuangan (lanjutan)
PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCULTbk
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2015 Dan 2014
Dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Disajikan
dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
.
PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL
Tbk
AND ITS
SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED
STATEMENTS OF
FINANCIAL
POSITION (continued)
December
31, 2015 And 2014
And
January 1, 2014/December 31, 2013
(Expressed in Millions of Rupiah, unless
otherwise stated)
2015 2014 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha Trade payables
Pihak ketiga 127.573
115.317
155.422 Third parties
Pihak berelasi 20.180
21.738
19.597 Related parties
Utang lain-lain Other payables
Pihak ketiga 7.441 6.055
3.821 Third parties
Pihak berelasi 3.091 6.417
11.320 Related parties
Utang pajak Taxes payable
Pajak
penghasilan badan 8.294 1.864
81.735 Corporate income tax
Pajak
lainnya 13.181
10.966
14.927 Other taxes
Beban masih harus dibayar 3.297 17.368
37.827 Accrued expenses
Pendapatan diterima di
muka 589 1.412
- Unearned revenue
Uang muka penjualan 414 294
98 Sales advance
Jumlah Liabilitas Jangka
Pendek 184.060 181.431 324.747 Total
Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Liabilitas manfaat pensiun
Dan pasca kerja 13.570 11.513 17.105 Pension and post-employment
benefit obligation
Liabilitas pajak tangguhan 167 2.149 - Deferred tax liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka
Panjang 13.737 13.662 17.105 Total Non-current
Liabilities JUMLAH LIABILITAS 197.797
195.093
341.852 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
Ekuitas yang dapat
Diatribusikan Kepada
Pemilik Entitas Induk
Equity Attributable to
Owners of the Parent Entity
Modal saham - dengan nominal
Share
capital – Rp 100
Rp 100 (dalam nilai penuh) (in full amount) par value per
Modal dasar -
50.000.000.000 share
saham
Modal ditempatkan dan
disetor 1.500.000 1.500.000 1.500.000 Authorized – shares
penuh - 15.000.000.000 50,000,000,000 Issued
and fully paid –
saham 15,000,000,000 shares
Tambahan modal disetor -
neto 692.376
692.376
692.376 Additional paid-in capital – net
Saham treasuri (104.764 ) -
- Treasury shares
Komponen ekuitas
lainnya -
-
993 Other
equity components
Saldo laba Retained
earnings
Ditentukan
penggunaannya 57.849
1.936 - Appropriated
Belum ditentukan
penggunaannya 452.846 430.862 420.235 Unappriated
Ekuitas dapat diatribusikan
Equity attributable to the
kepada pemilik entitas
induk 2.598.307 2.625.174 2.613.604 owners of parent entity
Kepentingan non-pengendali 7 6 2 Non-controlling interest
JUMLAH EKUITAS 2.598.314 2.625.180
2.613.606 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES
EKUITAS 2.796.111 2.820.273 2.955.458 AND EQUITY
3.6 Laporan Laba-Rugi Komprehensif
PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDOMUNCULTbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31
Desember 2015 Dan 2014
(Disajikan
dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT
INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDOMUNCUL Tbk
AND ITS
SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED
STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS
AND OTHER
COMPREHENSIVE INCOME
For The
Years Ended
December
31, 2015 And 2014
(Expressed
in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2015 2014
PENJUALAN 2.218.536 2.197.907
SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN (1.335.171 )
(1.358.342 ) COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 883.365 839.565 GROSS PROFIT
Beban penjualan dan
pemasaran (303.031 ) (301.218 ) Selling
and marketing expenses
Beban umum dan
administrasi (101.886 ) (101.857 ) General and administrative expenses
Pendapatan keuangan 70.821
104.861
Finance income
Beban keuangan (51) (565) Finance cost
Pendapatan lain-lain 13.053 12.913
Other income
Beban lain-lain (1.872) (4.957) Other expenses
LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE
PENGHASILAN 560.399 548.742
INCOME TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX EXPENSES
Pajak kini
(125.047)
(127.081)
Current tax
Pajak tangguhan 2.123
(4.150) Deferred tax
Beban Pajak Penghasilan – Neto (122.924)
(131.231) Income Tax Expenses – Net
LABA NETO TAHUN BERJALAN 437.475 417.511 NET INCOME
FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIF
LAIN INCOME
Pos yang tidak akan direklasifikasi Item
that will not be
ke laba rugi reclasified to
profit or loss
Pengukuran kembali imbalan
pasca Remeasurements of post-
kerja 563 71 employment benefits
Pajak penghasilan
terkait (140) (18) Related
income tax
Pos yang akan direklasifikasi ke Item that will be
laba rugi reclasified to profit or loss
Laba yang belum terealisasi
atas
aset keuangan tersedia
untuk Unrealizied gain on available-for-
dijual - (993) sale finansial assets
PENGHASILAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIF
LAIN TAHUN BERJALAN, INCOME FOR THE YEAR
SETELAH DIKURANGI PAJAK 423 (940) NET OF TAX
JUMLAH LABA
KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE
TAHUN BERJALAN 437.898 416.571 INCOME FOR THE YEAR
LABA NETO YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
NET INCOME
ATTRIBUTABLE TO
Pemilik entitas induk 437.474 417.510
The owners of
parent
Kepentingan non pengendali 1 1 Non-controlling interest
JUMLAH 437.475
417.511
TOTAL
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN TOTAL COMPREHENSIF
KEPADA: INCOME ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik
entitas induk 437.897
416.571 The owners of parent
Kepentingan
non pengendali 1 - Non-controlling interest
JUMLAH 437.898
416.571
TOTAL
Laba Neto per Saham Dasar (dalam Basic Earning per
nilai penuh) 29,30 27,83 Share (in full amount)
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Setiap perusahan
memiliki system dan mekanisme yang membedakan suatu perusahan dengan perusahan
lainnya. Dan setiap perusahaan yang berorentasi pada pemasaran perlu mempertimbangkan
dengan seksama keputusan-keputusan yang akan diambil. Tugas pemasaran adalah
menyusun program-program atau rencana untuk mencapai tujuan yang di inginkan
perusahaan. Tujuan pemasaran adalah untuk memperoleh nilai beli dari konsumen.Untuk
di kenal dan di percaya oleh konsumen harus melakukan pendekatatan dan memberi
kualitas dan mutu yang baik.
Dalam melakukan
pengembangan perusahan dalam dunia persaingan yang datang, seorang maneger
harus mengerti mengenai pasar, mengerti system dan belajar mengelolah system
tersebut, adanya keterikatan dari yang satu sama lain.Produk yang di hasilkan
harus kompetitif, memiliki keunggulan koperatif, serta melakukan kajian- kajian
yang lebih luas akan suatu produk yang pada ahirnya akan memberi nilai tambah yang
besar.Sebuah perusahaan harus mampu mempengaruhi konsumen untuk loyal pada
produk yang kita hasilkan. Memberikan penghargaan bagi komsumen sebagai bukti
sebuah perusahan memperhatikan konsumennya. Hal yang tidak boleh di sepelekan
adalah menguasaan akan bahan baku industri, hubungan yang baik, dan kepercayaan
yang terus di bangun itu merupakan hal yang sangat vital untuk tetap
berjalanyan sebuah perusahaan.
PT.Sido Muncul sebagai
pembuat produk jamu di Indonesia seharusnya bisa mengembangkan sayap usahanya
lebih baik lagi. Dilihat dari kualitas produknya PT.Sido Muncul harus bisa
mengenalkan produk jamu khas indonesia ke berbagai penjuru dunia lebih baik
lagi dan tidak hanya mengandalkan 1 atau 2 produknya tetapi semua produknya
sehingga bisamengenalkan olahan rempah-rempah khas Indonesia.
4.2 Saran
Faktor – faktor yang perlu di perhatikan sebuah
perusahaan untuk mencapai visi dan misinya dapat di lihat sbb:
- System yang berjalan dalam dalam sebuah Perusahan
- Model 7S adalah suatu model manajemen yang menyatakan bahwa suatu organisasi memerlukan tujuh unsur (yang masing-masing diawali dengan huruf s) untuk dapat berjalan dengan baik. Ketujuh unsur tersebut adalah structure (struktur), strategy (strategi), systems (sistem), skills (keterampilan), style (gaya), staff (karyawan), dan shared values (nilai bersama). Model ini dicetuskan oleh Robert H. Waterman, Jr., Thomas J. Peters, dan Julien R. Phillips dari McKinsey & Company.
- Modal atau biaya produksi
- Produktifitas
- Teknologi
- Kepercayaan dan budaya
- System yang berjalan dalam dalam sebuah Perusahan
- Model 7S adalah suatu model manajemen yang menyatakan bahwa suatu organisasi memerlukan tujuh unsur (yang masing-masing diawali dengan huruf s) untuk dapat berjalan dengan baik. Ketujuh unsur tersebut adalah structure (struktur), strategy (strategi), systems (sistem), skills (keterampilan), style (gaya), staff (karyawan), dan shared values (nilai bersama). Model ini dicetuskan oleh Robert H. Waterman, Jr., Thomas J. Peters, dan Julien R. Phillips dari McKinsey & Company.
- Modal atau biaya produksi
- Produktifitas
- Teknologi
- Kepercayaan dan budaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar