Entri Populer

Minggu, 13 November 2016

Manajemen Produksi dan Operasi



          11.1. Arti dan Peranan Material Handling
Bila ditinjau dari kegiatan produksi,maka terlihat masalah yang utama dalam produksi adalah bergeraknya bahan-bahan dari suatu tingkat proses ke tingkat proses produksi berikutnya. Hal ini dapat kita lihat sejak bahan-bahan diterima ditempat penerimaan,kemudian dipindahkan dari tempat penerimaan ke tempat penyimpanan bahan-bahan tersebut. Demikianlah seterusnya kita temui sampai barang-barang/produk ini harus pula dipindahkan ke tempat pemeriksaan,pengepakan,diteruskan ke gudang penyimpanan.
Jadi dalam produksi ini terdapat bermacam-macam proses yang harus dilalui produk tersebut sampai selesai dan siap dikirim ke pasar. Untuk memungkinkn proses produksi ini berjlan dibutuhkan adanya pergerakan/perpindahan bahan yang disebut”material movement”. Akan tetapi bahan-bahan merupakan barang yang mati tidak dapat bergerak/berpindah dengan sendirinya. Oleh karena itu dalam hal ini dibutuhkan adanya kegiatan pemindahan bahan yang disebut material handling.
Walaupun banyak yang mengira bahwa kegiatan material handling adalah kegiatan yang kurang penting dalam suatu pabrik,tetapi kenyataannya tidaklah demikian halnya. Hal ini karena terdapat banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk pemindahan dan peletakan bahan-bahan dalam tingkat-tingkat proses produksi yang harus dilalui dalam suatu pabrik. Oleh karena itu tidaklah mengherankan apabila terdapat perhitungan didalam suatu perusahaan yang maju,yang menyatukan bahwa pekerjaan material handling merupakan sebagian besar dari kegiatan perusahaan pabrik dan memakan biaya lebih dari 50% dari seluruh biaya produksi.

11.2 BIAYA MATERIAL HANDLING
Seperti telah dikatakan bahwa biaya material handling sangat besar di dalam suatu perusahaan pabrik, yang melebihi lima puluh persen dari seluruh biaya produksi. Oleh karena biaya material handling ini sangat sulit dipisahkan dari unsur – unsure biaya produksi lainnya, maka sangat sukarlah untuk menentukan besarnya biaya material handling dengan tepat di suatu perusahaan pabrik.
Walaupun terdapat kesulitan dalam menentukan besarnya biaya material handling dengan tepat, tetapi pendapat mengenai pentingnya material handling dalam suatu perusahaan pabrik tidak dapat disangkal. Oleh karena itu, dalam hal ini yang perlu adalah adanya usaha-usaha untuk mencari sumber-sumber kemungkinan mengadakan perbaikan material handling yang terdapat dalam perusahaan pabrik tersebut. Untuk ini perlulah kiranya dilihat pekerjaan-pekerjaan/kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam suatu perusahaan pabrik.
Sebenarnya pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan dalam suatu perusahaan pabrik/industry terdiri atas:
1.menyediakan atau menempatkan bahan-bahan di tempat kerja yang disebut “make ready”
2.melakukan kegiatan-kegiatan yang nyata dalam pengolahan atau pembuatan barang-barang yang disebut “do”
3.memindahkan barang-barang dan bahan-bahan dari tempat kerja yang disebut “put away”.
Dari keterangan ini dapatlah kita ketahui bahwa sebagian besar dari kegiatan produksi adalah merupakan kegiatan material handling yang meliputi kegiatan mengangkat, mengangkat dan menempatkan bahan-bahan di tempat pengerjaan (make ready) dan memindahkan bahan-bahan dan barang-barang yang telah dikerjakan dari tempat pengerjaan (put away). Sedangkan kegiatan pengerjaan atau pengolahan yang merupakan kegiatan produksi yang sebenarnya tidak dapat dilakukan/dikerjakan tanpa adanya kegiatan material handling. Jadi kegiatan material handling merupakankegiatan yang sangatpentingdalamkegiatan/proses produksi.
Dalam kenyataanya, perkiraansekitar 60 sampai 80 persendariwaktuparapekerjadalamkegiatanproduksidihabiskanataudigunakanuntukmemindahkan/meng-handle bahan-bahandanbarang-barang.Sedangkankegiatanpengolahanataupengerjaanyang sebenarnyahanyakira-kira 20 sampai 40 persendariwaktuproduksi.Olehkarenaitukegiatan material handling merupakankegiatanterpentingdalamsuatuperusahaanpabrikatau industry danmembutuhkanbiaya yang besar.
Apabila di dalam kegiatan produski terdapat kesalahan dalam memindahkan/menghandle bahan-bahan atau barang-barang yang diproses sehingga menyebabkan biaya material handling menjadi demikian besar dan waktu pemindahan (handling time) menjadi begitu panjang,maka hal ini akan mengakibatkan biaya produksi juga akan menjadi lebih besar dan waktu produksi menjadi lebih panjang. Oleh karena itu perlu adanya usaha-usaha untuk memungkinkan kegiatan material handling dapat dilaksanakan dengan biaya yang serendah atau seefisien mungkin, dan ini merupakan tugas seorang manajer produksi.
Biaya material handling ini terdiri atas upah untuk orang yang memindahkan bahan (material handler) ,biaya investasi dari berbagai alat pemindahan bahan yang digunakan, dan biaya-biaya yang tidak dapat dipisahkan dan termasuk dalam biaya produksi untuk mengerjakan produk hasilnya. Dari biaya-biaya material handling ini ada sebagian yang termasuk dalam biaya langsung (direct cost) dan ada sebagian lagi yang merupakan biaya tidak langsung (indirect cost).
11.3. Efisiensi dalam material handling
 Dalam rangka usaha memungkinkan kegiatan material handling dapat dilaksanakan secara efisien,maka kita perlu memperhatikan sebab-sebab dari adanya pemborosan dalam biaya material handling dan usaha-usaha untuk mengurangi atau memperkecil biaya material handling.
1.      Sebab-sebab adanya pemborosan yang besar dalam biaya material handling

        Untuk ini,maka kita harus mengetahui sebab-sebab adanya pemborosan atau inefisiensi dalam material handling tersebut. Adapun sebab-sebab besarnya pemborosan dalam material handling tersebut.
Adapun sebab-sebab besarnya pemborosan dalam material handling didalam suatu perusahaan pabrik ialah:
a.       Adanya kelambatan aliran atau jalannya bahan-bahan yang sedang atau akan dikerjakan dalam proses produksi. Dengan kelambatan ini,maka akan menambah biaya naik karena penambahan dalam waktu pengerjaan,maupun penambahan karena jumlah uang yang dikeluarkan. Apabila keterlambatan dalam aliran atau jalannya bahan-bahan,maka hal ini dapat menunjukan bahwa material handling jelek atau tidak efisien. Adanya efisien dalam kegiataan-kegiatan inti terutama karena:
-          Tidak diperhatikannya kapasitas yang tersedia dari peralatan handling yang digunakan,sehingga terjadi penggunaan peralatan dibawah kapasitas (under capacity). Sedangkan penggunaan peralatan yang melebihi kapasitasnya(over capacity) juga tidak baik karena mengakibatkan peralatan cepat rusak.
-          Tidak diperhatikannya peralatan handling yang digunakan,seiring pada waktu kembalinya adalah kosong.
b.      Sering di handle-nya hasil-hasil proses tambahan(by product) dan barang-barang sisa(scrap) secara tidak efisien,sehingga tidak membutuhkan waktu yang banyak biaya yang besar dalam proses pemindahan/handling tersebut.
c.       Sering dibutuhkannya waktu yang lama untuk memindahkan barang-barang ditempat pengiriman,penerimaan,dan pemeriksaan atau pengecekan yang disebabkan karena tempat-tempat tersebut tidak diatur dengan baik.akibatnya kegiatan material handling menjadi tidak efisien karena waktu pemindahan menjadi terlalu lama dan biaya yang dikeluarkan juga lebih besar.
d.      Adanya pemborosan dalam meng-handle bahan-bahan dibagian pemeliharaan(maintenance department),yang disebabkan kurangnya pengawasan langsung(direct supervision) dalam menyusun barang-barang dan memindahkan bahan/barang ini. Akibatnya biaya material handling dibagian ini menjadi lebih besar daripada seharusnya.
2.      Usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk mengurangi atau memperkecil biaya material handling
Sebenarnya biaya material handling dapat dikurangi atau diperkecil dengan memperhatikan prinsip material handling:
a.       Material handling harus dikurangi atau dihindari apabila mungkin dari semua pekerjaan dalam pabrik
b.      Pekerjaan material handling yang tak dapat dihindarkan atau dikurangi harus dimekanisasikan seperti dengan menggunakan ban berjalan (conveyer) atau forklift.
c.       Alat-alat handling harus dipilh berdasarkan pertimbangan ekonomi atau efisiensi dan dapat berguna bagi kepentingan keseluruhan pabrik.
d.      Alat-alat handling yang ada harus digunakan secara lebih efisien dalam pabrik
e.       Dalam mempersiapkan plant lay out baru atau memperbaiki lay out yang ada,semua pekerjaan material handling harus direncanakan dengan baik.
f.       Sebelum memutuskan penggunaan suatu jenis peralatan handling yang mekanis,perlu dibuatkan suatu analisis yang lengkap untuk dapat ditentukan jenis peralataan apa yang paling sesuai dan paling ekonomis untuk pekerjaan tersebut.
g.      Rencana untuk memperkenalkan peralatan handling atau membuat perubahan atas peralatan yang ada haruslah dibicarakan,dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan beserta usul-usul sebelum penerapan dilakukan.
Dalam masalah material handling ini perlu diperhatikan dan dipertimbangkan bahwa:
a.       Uang yang dikeluarkan untuk pemindahan/handling bahan aan hilang untuk selama-lamanya,sedangkan uang yang dikeluarkan untuk membeli handling(handling devices) yang digunakan akan kembali membentuk saving.
b.      Penyelidikan perlu dilakukan untuk memungkinkan adanya perbaikan guna mengurangi pemborosan dalam biaya material handling. Perbaikan yang mungkin dapat dilakukan dapat berupa perbaikan dalam pergerakan bahan (material movement) dan perbaikan alam alat-alat handling yang digunakan serta orang-orang yang melaksanakannya.
Seperti telah dikatakan,bahwa untuk mengadakan perbaikan dalam pergerakan bahan,diperlukan adanya analisis dari pergerakan tersebut,penyelidikan mengenai sebab-sebab terjadinya kemacetan atau kelambatan sebab-sebab terjadinya pemborosan dalam pemindahan bahan. Analisis tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan bagaimana panjang atau jauhnya jarak pergerakan bahan-bahan dan barang-barang dalam proses,dan untuk pergerakan ini mak dibutuhkan alat pengangkut atau pemindahannya.
11.4 BAGIAN MATERIAL HANDLING 
Material handling merupakan kegiatan yang menyeluruh yang langsung memengaruhi setiap bagian dari pabrik, dan oleh karena itu dibutuhkan adanya suatu rencana hati hati dan teliti. Oleh karena pentingnya kegiatan material handling, maka di dalam suatu perusahaan pabrik sering terdapat suatu bagian khusus yang mengendalikan dan mengawasi pemindahan bahan, yang disebut bagian material handling. sudah tentu tidak semua perusahaan pabrik mempunyai bagian material handling ini. Terdapat atau diperlukannya bagian material handling ini serta di mana letaknya dalam stuktur organisasi dari suatu perusahaan tergantung pada: macam/jenis industrinya, macam/jenis proses produksinya, macam/jenis produk yang dihasilkan dan besarnya perusahaan tersebut.
Fungsi material handling ini merupakan sebagian tugas dari bagian teknik (engineering) atau tugas dari bagian produksi. Bagian material handling tidak terdapat dalam suatu perusahaan, akan tetapi fungsi material handling ini tetap ada. Dalam hal ini dibentuklah bagian material handling yang terdiri dari untuk mempelajari atau menyelidiki serta menjalankan prosedur-prosedur dan teknik-teknik material handling yang lebih efisien.
Tugas-tugas dari bagian material handling yaitu:
1.      Mengadakan penyelidikan dan analisis untuk dapat menentkan bagaimana kegiatan material handling dilakukan sehingga dapat lebih efisien.
2.       Merencanakan, mengadakan pengujian/pengetesan dari perkembangan alat-alat material handling yang baru.
3.       Memberikan nasihat-nasihat/rekomendasimengenai perbaikan-perbaikanyang perlu dilakukan dalam cara pemindahan bahan (material handling) dan dalam pemasangan perlrngkapan atau peralatan handling yang baru.
4.       Mengikuti pelaksanaan dan membuat laporan yang mengenai pemasangan perlengkapan atau peralatan handling yang baru tersebut.
Material handling dalam stukutur organisasi suatu unit “staf” yang memberikan nasihat atau sasaran untuk membantu pimpinan operasi. Akan tetapi ada juga prusahaan menempatkan bagian material handling ini sebagai unsur/ unit pelaksanaan atau “line” yang merupakan pelaksanaan dari tugas-tugas pemindahan bahan yang diberikan direksi, seperti halnya di perusahaan-perusahaan besar. Tanpa melihat pada bagian fungsi material handling ini termasuk, maka kegiatan material handling seharusnya disntrakisir di bawah seorang kepala untuk memungkinkan diadakannya suatu pendekatan guna dapat melakukan pengoordisinasian dengan baik.
Kegiatan material handling meruapakan kegiatan yang sangat penting dan tidak dapat terpisah dalam kegiatan/ proses produksi. Oleh karena itu agar supaya kegiatan material handling dapat berjalan dengan baik dan efektif, maka perlu pelaksanaan dari material handling dalam suatu perusahaan dikoordinasikan sacara baik.
Pengoordinasian terutama diperlukan dalam penelaahan atau penyelidikan aspek-aspek produksi yang menyangkut kegiatan material handling meliputi:

1.       Product design, di mana produk yang direncanakan haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga mudah diangkut atau dipindahkan.
2.       Plan Lay Out, di mana bagian-bagiandan peralatan haruslah diatur agar supaya pemindahan bahan-bahan/barang-barang dalam proses dapat berjalan dengan lancar sehinggadapat mengurangi waktu pengerjaan dan waktu material handling.
3.       Production Planning, di mana urut-urutan proses produksi haruslah diatur sedemikian rupa sehingga pemindahan bahan-bahannya mudah di aksanakan.
4.       Pengepakan, (packaging) haruslah memperhatikan agar handlingnya mudah di mana baungkusan atau pakannya mudah diangkut atau di pindahkan.

11.5 MATERIAL HANDLING YANG BAIK DAN EFISIEN
Suatu sistem dari material handlingyang baik dan efisien akan memberikan keuntungan-keuntungan atau sumbangan pabrik secara efektif dengan jalan atau cara sebagai berikut :
1.      Biaya handling menjadi lebih mudah atau murah. Sudah jelas bahwa perbaikan dalam metode material handlingakan mengurangi biaya-biaya karena :
·         Barang-barang atau bahan-bahan dapat bergerak lebih cepat, dan
·         Tenaga kerja yang digunakan lebih hemat atau lebih sedikit.
2.      Hasil yang dapat ditampung oleh  pabrik lebih banyak. Dengan menggunakan ruang lebih efektif terutama overhead space seperti penggunaan ban berjalan, maka akan lebih banyak barang-barang yang dapat diproduksi atau peningkatan dari kapasitas bangunan.
3.      Berkurangnya waktu yang tidak produktif.
Bila barang-barang/bahan-bahan bergerak atau mengalir dengan lancar, maka waktu mengangkutnya mesin-mesin dan tenaga kerja dapat dihindarkan atau dikurangi.
4.      Mempertinggi keselamatan para pekerja, dan mencegah kerusakan dari barang-barang yang dihasilkan.
5.      Menaikan semangat kerja pada pekerja, karena dapat dikuranginya kelelahan para pekerja sebab dipergunakannya alat-alat handlingseperti ban berjalan dan kereta dorong.
6.      Memperbaiki hubungan kerja (labour relation), karena dapat dipergunakannya alat-alat dan mesin-mesin handlingakan memberikan kesenangan para pekerja, dan ini merupakan aspek psikologis.
7.      Mengurangi biaya per unit produk, yang disebabkan oleh salah satu atau kombinasi dari keenam cara tersebut di atas.

Seperti dikatakan bahwa kita harus melihat kemungkinan-kemungkinan untuk mengurangi pemborosan dalam biaya material handling. Cara mengurangi pemborosan tersebut adalah dengan memerhatikan prinsip-prinsip efisiensi. Sebagaimana kita ketahui bahwa biaya-biaya yang harus dikeluarkan bagi pekerja adalah sangat tinggi/besar. Oleh karena itu tidaklah efektif dan efisien apabila sebagian besar waktu kerja para pekerja yang ahli tersebut dihabiskan atau dipergunakan untuk melakukan kegiatan material handling.Biaya-biaya ini sebagian besar dapat dikurangi dengan mempekerjakan tenaga kerja – tenaga kerja yang kurang ahli untuk melaksanakan kegiatan material handling tersebut.
Jadi hal-hal seperti tersebut di atas inilah yang sering menyebabkan adanya pemborosan dalam material handling pada hampir semua pabrik. Sebagai contoh apabila barang-barang atau bahan-bahan hendak dipindahkan maka cara terbaik dan lebih efisien adalah jika barang-barang atau bahan-bahan tersebut tidak dipindahkan dengan tangan tetapi dengan alat pengangkut. Misalnya dengan menggunakan tenaga angin,ban berjalan dan tenaga air untuk memindahkan barang-barang danbahan untuk membuang sampah secara otomatiske dalam tempat-tempat sampah. Oleh karena itu banyak pabrik yang membuat mesin pada akhir-akhir ini yang memasang ban-ban berjalan pada mesin-mesin yang besar yang diproduksinya untuk mengangkut barang-barang atau bahan-bahan dari suatu bagian mesin ke kebagian lain mesin ini.
Di samping usaha-usaha yang telah disebutkan di atas, maka prinsip efisiensi yang lain adalah memindahkan bahan-bahan atau barang-barang yang telah dikelompokkan dalam satu unit yang besar yang disebut “unit load” adalah lebih mudah dan murah, apabila digunakannya trailer-trailer, kontainer atau truk-truk mekanis.
11.6  MATERIAL HANDLING YANG JELEK ATAU KURANG BAIK DAN TIDAK EFISIEN
         Tidak ada satu cara pun yang dapat digunakan untuk menyatakan bahwa metode material handlingyang sedang dijalankan adalah kurang baik atau jelek, kecuali bila ada suatu penilaian ekonomis mengenai perubahan metode material handling yang diusulkan, yang  meliputi kuantitas dan kualitas dari bahan yang dipindahkan, biaya-biaya tenaga kerja dan kemungkinan-kemungkinan adanya penghematan. Jadi belum tentu pelaksanaan kegiatan material handling di suatu perusahaan pabrik kurang baik atau tidak efisien. Oleh karena itu perlu adanya suatu penyelidikan dan analisis mengenai teknik-teknik yang dipakai dalam material handlingtersebut. Sifat-sifat atau ciri-ciri dari material handling yang kurang baik atau jelek atau tidak efisien adalah :
1.      Bahan-bahan atau barang-barang dibongkar dipindahkan dengan tangan.
2.      Adanya barang-barang atau bahan-bahan yang diletakkan di halaman atau pada tempat penerimaan yang menunggu untuk disalurkan.
3.      Banyak orang-orang yang berkerumun menunggu untuk melakukan kegiatan handling yang besar.
4.      Lebih banyak barang-barang atau bahan-bahan yang dikirimkan daripada yang datang/diterima.
5.      Pemindahan bahan dilakukan oleh orang-orang atau tenaga-tenaga yang ahli dan peralatan-peralatan yang kurang lengkap.
6.      Adanya barang-barang atau bahan-bahan yang sering rusak pada waktu bongkar/muat atau pemindahan.
7.      Adanya kekacauan bagian produksi karena banyaknya barang-barang yang tertimbun untuk menunggu diangkut atau dipindahkan.
8.      Adanya kantong-kantong pembungkus dan kotak-kotak barang yang jelek.
9.      Orang-orang yang harus mengerjakan material handling menunggu “lift” untuk mengangkut barang-barang.
10.  Banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk memindahkan atau mengangkut sampah-sampah atau sisa-sisa bahan yang tidak dipakai lagi.
11.  Bahan-bahan, kotak-kotak barang dan barang-barang, diletakan bertumpuk-tumpuk di gang-gang tempat jalan.
12.  Tidak ada batas sampai setinggi mana barang-barang boleh ditimbun.
13.  Gang-gang terlalu sempit untuk memungkinkan peralatan handling dapat bergerak dengan bebas.
14.  Truk-truk dan peralatan handling yang lain menunggu manual dan membongkar barang-barang yang dipindahkan.

11.7  PERALATAN MATERIAL HANDLING
Peralatan material handling yang biasanya dipergunakan dalam suatu perusahaan pabrik dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu :
1.      Fixed path equipment, yaitu peralatan material handling yang sudah tetap digunakan suatu proses produksi, dan tidak dpat digunakan untuk maksud-maksud lain.
Sifat-sifat dari fixed path equipment ialah:
a.       Biasanya tergantung atau ditentukan oleh proses produksi
b.      Sifatnya sudah tetap tidak fleksibel, karena hanya digunakan untuk mengangkut barang-barang atau bahan-bahan secara terus-menerus atau kontinue dan tidak dapat digunakan untuk maksud yang lain.
c.       Mesin-mesin atau peralatan ini biasanya menggunakan kekuatan tenaga listrik.
Contoh fixed path equipment adalah:
1.      Ban berjalan (conveyer), ada yang diletakkan diatas ruang dan ada yang dilantai
2.      Derek (cranes)
3.      Lift (elevator)
4.      Kereta api
2.      Varied path equipment, yaitu peralatan material handling yang sifatnya fleksibel dapat dipergunakan untuk bermacam-macam tujuan dan tidak khusus untuk mengangkut atau memindahkan bahan-bahan atau barang-barang tertentu.
Sifat-sifat dari varied path equipment ialah:
a.       Biasanya tidak tergantung dari proses produksi
b.      Dapat digunakan bermacam-macam operasi
c.       Mesin-mesin atau peralatan semacamnya ini biasanya digunakan dengan kekuatan tenaga manusia atau tenaga mesin.
Contoh dari varied path equipment adalah:
1.      Bermacam-macam truk
2.      Forktruck atau forklift
3.      Kereta dorong

11.8 FAKTOR-FAKTOR MATERIAL HANDLING YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM PENYUSUNAN PERALATAN PABRIK (PLANT LAY OUT)
Plant lay out dan material handling seharusnya berjalan bersamaan. Oleh karena itu plant lay out yang dibuat haruslah mencerminkan banyaknya kebutuhan atas kegiatan material handling dari suatu tingkat proses ke tingkat proses berikutnya. Faktor-faktor material handling yang perlu dipertimbangkan dalam lay out yang baru ialah:
1.      Disediakan gang-gang kecil atau ruang gerak yang cukup lebar untuk menempatkan dengan aman jenis-jenis peralatan yang mekanis, dan dapat menampung muatan yang terbesar yang diharapkan serta cukup bagi tempat bergerak orang-orang yang berjalan sejajar.
2.      Menyediakan tempat dan ruang yang cukup untuk berjalannya pekerjaan, sehingga dapat dihindarinya reheandling sebelum pengolahan dilakukan.
3.      Menyimpan barang agar barang tersebut tetap dalam keadaan yang baik untuk dikerjakan.
4.      Jangan sekali-kali meletakkan bahan-bahan lepas di atas lantai, kecuali jika tidak dapat dihindarkan sama sekali, karena hal ini membutuhkan pekerjaan dengan tangan untuk mengangkut danmembongkar bahan-bahan tersebut setiap kali dipindahkan.
5.      Meniadakan kamar-kamar penyimpanan yang terpencil dan dipagari dimana mungkin, kecuali:
a.       Bahan-bahan harus disimpan secara teliti
b.      Bahan-bahan mudah hilang, rusak atau dicuri
c.       Bahan-bahan tidak segera dpat diperolleh, oleh karena watu pengiriman bahan-bahan tersebut lama
Kamar penyimpanan yang dipagari membuuhkan sistem pemindahan yang khusus, baik untuk penerimaan maupun pengeluaran barang, dan biasanya administrasinya khusus.
6.      Mengadakan suatu sistem pemindahan barang-barang sisa atau scrap dan bahan bekas yang dibuang
7.      Merencanakan pos-pos pengawasan sebagai suatu bagian dari arus pekerjaan
8.      Menghindarkan semua gerakan yang menyilang (zig-zag) yang melalui arus yang berlaku umum (general line of flow)
9.      Merencanakan pekerjaan-pekerjaan pengepakan pada akhir aliran atau arus pekerjan untuk menghindarkan pekerjaan pengepakan dan pengangkutan kembali.
10.  Dalam merencanakan tempat-tempat penerimaan dan pengiriman barang, kekuatan rantai harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan masuknya kendaraan pengangkut/pemindah bahan.
11.  Apabila bahan tidak memerlukan perlindungan terhadap udara sebaiknya memakai tempat penyimpanan lapangan untuk menghemat tempat penyimpanan yang ada di dalam ruangan. Penyimpanan di lapangan harus direncanakan sehingga bahan-bahan dapat diangkut dalam unit loads dengan truk dan katrol dan dengan tenaga kerja yang seminimum mungkin.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar